Thursday, August 8, 2013

Commuting single-speed

Berawal dari seringnya lihat pengendara sepeda 'kelas bawah' pergi kerja dgn sepeda bututnya. Sebuah sepeda tua dan lusuh, single gear pula. Ciri-ciri mereka, rata-rata berwarna gelap dan toptube rata.

Satu-dua kali melihat masih belum menggugah untuk membangun sepeda seperti itu, tapi setelah puluhan kali... Mengingat sepeda-sepeda saya multi-speed, terbayang asiknya gowes single-speed, dimana dikondisi apapun menggunakan gear yang itu-itu saja.

Proyekpun dimulai dengan mencari frame yang tepat untuk proyek tersebut. Hunting sana-hunting sini, cuma membawa ke frame-frame yang sebenarnya sesuai tapi tidak siap untuk dipinang. Dari frame Federal Apollo (700c), Federal City Cat (26"), hingga berbagai frame Jepang dan Cina.

Hingga suatu hari teman memposting frame Federal Jaguar 550 (Bob Marley). Naksir berat itu kesan pertama yang muncul. Dan tanpa pikir panjang, langsung 'lamar' saja.

Setelah tujuh (7) sepeda saya miliki, MTB 26", MTB 29er, Seli 20", Single-Speed cyclocross (700c) offroad, dan tiga produksi Federal dan Kuwahara; Federal Street Cat, Federal Muddy Cat dan Kuwahara M4.5 Savage, dgn berbagai fungsi tanpa ada satupun yang berfungsi saling tumpang tindih. Satu hal memang dirasa masih belum punya, single-speed onroad.

Dan membawanya pulang yang terlintas adalah mendesignnya diatas 'kertas' (baca: komputer), supaya ketemu formula gear, ban, dan beberapa hal lainnya yang menyangkut sizing. Karena frame  dan fork yang saya dapat kurang bagus kondisi catnya, paling tepat melakukan repaint dan redesign decalnya.

Cat hitam metalik menjadi pilihan, supaya seperti mas-mas yang suka gowes sepeda single gearnya. Decal (baca: cutting sticker) pun saya design supaya wajah setelah jadi yang terlalu modern ter-counter dengan font vintage.

Komponenpun terpilih dengan ukuran-ukuran yang sudah ditentukan sebelumnya. Masalahnya adalah komponen-komponen tersebut tersebar diberbagai propinsi sehingga harus dilakukan pembelian online. Namun syukur segalanya lancar.

Frame yang sudah berganti warna dan design decal, komponen-komponen dan bengkel yang siap merakit, maka hari H adalah sehari sebelum Lebaran.

Pemasangan ternyata tidak semulus yang diperkirakan. Fork yang tersedia (hitam) ternyata tidak memenuhi standar dan bengkok salah satu kakinya. Untung masih menyimpan fork chrome yang sudah saya siapkan untuk pengganti. BB yang saya siapkan ternyata terlalu panjang, karena untuk tiga chainrings. Terpaksa beli BB baru untuk single chainring. Dan hub belakang torpedo (coaster brake) ternyata hanya cocok untuk frame dengan lebar 11cm (roadbike), sementara MTB 13cm. Untung semua masalah teratasi hanya waktu yang tidak bisa ditolerir, mulur...

Sekilas konsep: Sebuah sepeda sederhana (baca: minimalis) dengan frame besi jadul dan toptube tinggi, single gear (single-speed) dan digunakan hanya untuk road. Rem torpedo (coaster brake), dan karena tidak adanya brake lever dan shifter, handlebar sebisa mungkin polos dan pendek sesuai kebutuhan lebar tangan saat gowes onroad, mengingat Jakarta jalannya padat.

Selesai sudah mewujudkan sebuah konsep menjadi nyata. Seperti ini hasilnya:




2 comments:

  1. Gaya juga Om Bay Ismoyo ... Jadi ingin merapikan torpedo yang ada di rumah ni ... Salam Hangat.

    ReplyDelete
  2. mantaaaaap bgt om...saya jg punya federal.....suka dapat di pengepul2 barang tua di daerah saya

    ReplyDelete